MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Pengertian masyarakat Multikultural
- Furnivall (1967), ia yang pertama kali memperkenalkan istilah masyarakat majemuk.
→ suatu
masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup
sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu
kesatuan politik
- Clifford Geertz
→ masyarakat yang terbagi dalam sub system yang kurang lebih berdiri sendiri-sendiri dan terikatdengan ikatan primordial.
Primordial:
ikatan-ikatan dalam masyarakat yang bersifat keaslian (seperti
kesukuan, kekerabatan, keagamaan, dan kelompok) yang dibawa sejak lahir.
- Multicultural berasal dari bahasa Inggris, yaitu multi artinya banyak, dan cultural artinya budaya
Factor penyebab kemajemukan masyarakat Indonesia:
1) Indonesia terletak di antara 2 benua dan 2 samudera
Yaitu
benua Asia dan benua Australia, serta samudera Hindia dan samudera
Pasifik. Pengaruh yang pertama kali datang adalah agama dan kebudayaan
Hindu dan Budha dari India. Pengaruh yang paling kuat bahkan sampai
sekarang terutama di pulau Jawa dan pulau Bali Sekitar abad ke-13 agama
Islam masuk ke dalam masyarakat Indonesia. Namun di beberapa daerah
sudah tertanam begitu kuat agama Hindu seperti di Bali, Budha dan
campuran dengan kebudayaan asli setempat,seperti Jawa Tengah, Jawa
Timur. Abad ke-16 datanglah Portugis ke Maluku, dimana perdagangan
mereka disertai kegiatan misionaris agama Katolik. Setrlah Belanda
berhasil mengusir Portugis maka pengaruh katolik diganti Protestan.
2) Letak geografis Indonesia berupa wilayah kepulauan
Indonesia
yang terdiri dari 17.000 pulau besar dan kecil yang dipisahkan oleh
laut. Nenek moyang datang secara bergelombang menyebabkan terjadinya
isolasi geografis, mereka tumbuh menjadi suku bangsa.
Dasar persamaan suku bangsadi Indonesia:
· Persamaan kehidupan sosialnya
· Persamaan azas atas hak milik tanah
· Persamaan bentuk persekutuan masyarakat
· Persamaan hukum adat
3) Iklim beraneka ragam, curah hujan dan kesuburan
Ciri-ciri/ Sifat-sifat masyarakat majemuk:
1. memiliki struktur sosial terbagi kedalam kelompok-kelompok bersifat non komplementer (tidak saling melengkapi)
2. integrasimuncul di atas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi, politik
3. adanya dominasi politik antara suatu kelompok dengan kelompok lain
4. sering terjadi konflik antara suatu kelompok dengan kelompok lain
5. kurang mengembangkan consensus terhadap nilai-nilai dasar
6. mengalami segmentasi (pembelahan) ke dalam kelompok yang sering memiliki sub kebudayaan berbeda antara satu dengan lainnya.
Jenis-jenis masyarakat Majemuk:
1. Masyarakat majemuk dengan kompetensi seimbang.
→ masyarakat majemuk terdiri dari kelompok dan etnik suku memiliki kekuatan persaingan seimbang, seperti: Negara malaysia
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominant
→
masyarakat terdiri atas sejumlah kelompok memiliki kekuatan persaingan
yang tidak seimbang antara satu negara dengan negara lainnya
3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominant
→
masyarakat yang diantara kelompoknya terdapat golongan minoritas atau
kecil namun mereka memiliki dominasi dalam bidang politik ekonomi, ex:
di Indonesia masyarakat Tionghoa lebih mendominasi perdagangan.
4. Masyarakat majemuk dengan pragmentasi
→ masyarakat terdiri dari sejumlah etnik dan tak ada salah satu kelompok pun mendominasi dalam bidang poliltik ekonomi
Beda masyarakat majemuk dengan masyarakat multicultural
- Masyarakat majemuk lebih menitik beratkan pada keanekaagaman suku bangsa dan agama
- Masyarakat multi cultural merujuk pada kesetaraan atau kesederajatan kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Kemajemukan masyarakat Indonesia:
Kemajemukan masyarakat Indonesia tampak pada pembedaan warga masyarakat
secara horizontal yang terdiri atas ras, suku bangsa,dan agama.
1. Kemajemukan dalam hal ras
Ras
diartikan sebagai segolongan manusia yang didasarkan pada persamaan
cirri-ciri badaniah atau jasmaniah, antara lain: warna kulit, warna dan
bentuk rambut, bentuk bagian muka, postur tubuh dan lain-lain. Al.
Kroeber membagi ras di dunia menjadi 4,dan di Indonesia juga terdapat
berbagai macam ras yang telah kita bahas di semester 1.
2. Kemajemukan dalam hal suku bangsa
Suku bangsa/ Ethnic Group(Koentjaraningrat):
→
merupakan suatu golongan manusia yangterikat oleh kedaran akan kesatuan
kebudayaan, sedangkan kesadaran dan identitas tadi seringkali (tetapi
tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Untuk kepentingan administrasi, pemerintah Indonesia membagi suku bangsa menjadi 3 golongan:
1. Suku bangsa : mempunyai daerah asal di Indonesia
2. Golongan keturunan asing: berasal dari luar negeri (cina, arab, India dan keturunan campuran (Indo-eropa)
3. Masyarakat terasing
golongan
masyarakat terasing, yang biasanya masih tinggal dalam lingkungan yang
terisolasi. Mereka masih hidup berburu, meramu, atau berladang padi,
keladi, umbi-umbian dengan cara lading berpindah.
3. Kemajemukan dalam hal agama
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistim kepercayaan beserta praktiknya.
Clifford geertz membagi masyarakat islam jawa 3 golongan
1. Islam santri (golongan muslim yang taat )
2. Islam abangan ( golongan muslim yamg lebih terkait pada norma-norma dan kultur)
3. Islam priyayi ( golongan yang berasal dari bangsawan atau pelajar)
KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan
1) Menurut bahasa
§ Kebudayaan
berasal dari bahasa Sangsekerta, “Budhayah”, yaitu bentuk jamak dari
kata Budhi yang berarti budi atau akal, dengan demikian kebudayaandapat
berarti sebagai hal-hal yang bersangkut paut dengan akal.
§ Dalam
bahasa Inggris kebudayaan disebut “culture”, yang berasal dari kata
lain yaitu:”colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau
bertani. Dalambahas Indonesia, kata culture di adopsi menjadi kultur
2) Sir Edward Burnet Tylor
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang meliputi: pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, hokum, moral, kebiasaan, dan lainnya yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3) Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
4) Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta manusia.
§ Rasa
meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai kemasyarakatan
yang perlu untuk mengatur masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas,
misalnya keyakinan, ideology, kebatinan, kesenian
§ Cipta
meliputi kemampuan mental,kemampuan berfikir dari orang yang hidup
bermasyarakat yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, baik
yang berwujud teorimurni, maupun yang telah disusun untuk diamalkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
§ Karya,
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material
culture) yang diperlukan oleh masyarakat untuk menguasai alam sekitarnya
agar kekuatannya serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan
masyarakat.
Secara umum ada 2 wujud kebudayaan:
1) Kebudayaan Immaterial(pengetahuan, ide, gagasan)
2) Kebudayaan materil (perilaku, benda-bendasebagai hasil cipta, karya manusia)
Unsur Kebudayaan
1. Melville J. Horskovitz (4 unsur budaya)
1) Alat teknologi
2) System ekonomi
3) Keluarga
4) Kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski (4 unsur budaya)
1) System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya
2) Organisasi ekonomi
3) Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama)
4) Organisasi kekuatan (politik)
3.Cluckhohn (7 unsur kebudayaan)
1) System mata pencaharian hidup
2) System peralatan dan teknologi
3) System organisasi kemasyarakatan
4) System pengetahuan
5) Bahasa
6) Kesenian
7) System religi atau upacara agama
4. Koentjaraningrat(7 unsur kebudayaan yang universal)
1) Peralatan dan perlengkapan hidup
2) Mata pencaharian hidup dan system ekonomi
3) System kemasyarakatan
4) Bahasa
5) Kesenian
6) System pengetahuan
7) Religi
Unsure kebudayaan universal dipecah dalam unsure yang lebih kecil.
Keterangan:
1. Culture Universe
→ kebudayaan semesta yang dijumpai di kelompok manapun di dunia
2. Culture activities
→ kegiatan kebudayaan setempat
3. Trait Complexes
→ alat-alat yang melengkapi kegiatan kebudayaan setempat
4.Traits
→
unsure pelengkap yang lebih kecil daripada kompleks unsure yang masih
bisa diuraikan satu persatu. Misalnya: kerangka unsure bajak dalam
pertanian, unsure pelengkapnya terdiri dari bajak itu sendiri, orangdan
binatang
5. Items
→ unsure terkecil yang taidak bisa diuraikan lagi. Misalnya:bajak terdiri dari penarik, pisau bajak, dan kemudi
Wujud Kebudayaan
1. Koentjaraningrat (3 wujud):
a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai, norma-norma, dan peraturan.
Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan,sifatnya abstrak,
tidak dapat diraba atau difoto. Isi atau substansinya yaitu pengetahuan,
nilai-nilai, etos, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dsb.
Lokasinya ada didalam alam fikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
tersebut hidup. Gagasan bukan berada lepas satu dari yang lain,
melainkan selalu berkaitan menjadi system. Ahli antropologi dan
sosiologi menyebut dengan system budaya (Cultural System) dalam bahasa
Indonesia disebut adat, atau adat istiadat.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud kedua dari kebudayaan disebut sebagai system sosial (Social
System). Wujudnya adalah berbagai tindakan berpola dari manusia, yaitu
aktivitas manusia yang saling berhubungan, berinteraksi serta bergaul
dengan lainnya dari waktu ke waktu yang mengikuti pola tertentu yang
berdasarkan tata kelakuan atau adat istiadat bersifat konkret dapat
diobservasi, difoto, dan didokumentasikan
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud ke tigadari kebudayaan disebut kebudayaan fisik, berupa
keseluruhan hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya semua
manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret, karena berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat ataupun
difoto,contoh: pabrik baja,menara, kain batik, kancing baju dll.
2. J.J Honigmann
Membedakan 3 gejala kebudayaan yaitu: ide, aktivitasdan artefak
3. Julian Hoxley (ahlibiologi Inggris)
Membagi kebudayaan menjadi 3 wujud:
a. Mentifak
→ adalah kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidaktampak, yaitu
berupa aspek mental yang melintasi perilaku dan hasil kebendaan manusia
termasuk ide, gagasan,pemikiran, kepercayaan, ideology,sikap, dan
pandangan manusia terhadap alam semesta.
b. Sosiofak
→ adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota
masyarakat, seperti: perilaku yang sesuai dengan system nilai, norma,
moral,dan adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
c. Artefak
→ adalah kebudayaan material atau kebendaan, seperti: rumah, pakaian, perkakas rumah tangga dan peralatan kerja
Hubungan antara unsure-unsur kebudayaan:
→ konsep tentang 3 wujud kebudayan
Koentjaraningrat
menguraikan 3 wujud kebudayaan. Hubungan diantara unsure-unsur
kebudayaan oleh koentjaraningrat digambarkan dalam bagan lingkaran
konsentrik berikut:
4
3
5
2
6 a
b
1
c
7
Ketiga lingkaran konsentrik menggambarkan 3 wujud kebudayaan:
a. Lingkaran dalam adalah wujud kebudayaan ideal
b. Lingkaran tengah adalah wujud kebudayaan sebagai system aktivitas
c. Lingkaran luar adalah wujud kebudayaan sebagai benda-benda kebudayaan (artefak)
Ketujuh sector menggambarkan 7 unsur kebudayaan universal:
a. System pengetahuan
b. Religi
c. Kesenian
d. Bahasa
e. System teknologi (paling mudah berubah)
f. System ekonomi
g. Organisasi social
Setiap unsure kebudayaan universalmenjelma
kedalam 3 wujud kebudayaan, misalnya: system ekonomi,wujud idealnya
berupa konsep ideology, ekonomi, rencana-rencanakebijaksanaan maupun
adat-istiadat yang berhubungan dengan ekonomi.
Kemudian
wujud aktivitas dapat berupa tindakan dan interaksi berpola diantara
produsen, tengkulak, pedagang, pengecer dan konsumen, adapun wujud
artefaknya berupa peralatan, komoditas dan benda-benda ekonomi.
0 ulasan:
Catat Ulasan