Jumaat, 1 Februari 2013

KELOMPOK PRIMER (PRIMARY GROUP) DAN KELOMPOK SEKUNDER (SECONDARY GROUP)

KELOMPOK PRIMER (PRIMARY GROUP) DAN KELOMPOK SEKUNDER (SECONDARY GROUP)
Didalam kelompok social, terdapat pengklasifiksian kelompok dan pembedaan yang luas dan fundamental antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antara anggota-anggotanya sangat rapat di satu sisi, dengan kelompok-kelompok yan lebih besar di sisi lain.
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang bersifat pribadi. Salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi. Salah satu hasil hubungan tersebut adalah peleburan individu-individu ke dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Terdapt dua hal penting dari pendapat yang dikemukakan Cooley yaitu: pertama ia bermaksud untuk menunjukkan pada suatu kelas yang terdiri dari kelompok-kelompok yang konkret misalnya keluarga, kelompok belajar, rukun tetangga, dan lain-lain. Kedua adalah istilah saling mengenal yang menekankan hubungan antar individu seperti simpati dan kerjasama yang spontan. Kelompok-kelompok tersebut mempunyai makna utama dalam pelbagai arti terutama sangat penting bagi pembentukan ataupun perwujudan cita-cita social individu.
Secara psikoligis, hasil hubugan timbale balik antara anggota-anggota kelompok tersebut merupakan peleburan individu dengan cita-citanya masing-masing sehingga tujuan dan cita-cita individu juga menjadi tujuan dan cita-cita kelompok. Sudah tentu tak dapat dikatakan secara mutlak bahwa kehidupan antara anggota kelomok akan selalu harmonis, tentu adakalanya terjadi perbedaan faham, perbedaan pendapat, bahkan pertentangan namun semua itu demi kepentingan kelompok juga.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa kelompok primer adalah kelompok-kelompok kecil yang permanen dan berdasarkan kenal mengenal secara pribadi antara sesame anggotanya.
Namun kenyataan yang tak dapat disangkal bahwa setiap kelompok social sampai suatu derajat tertentu pasti memiliki perasaan sebagai kesatuan dan hal itu dirasa perlu. Lagi pula ecara mutlak dapt dikatakan bahwa anggaota suatu kelompok kecil selalu saling kenal mengenal, contohnya: hubungan bawahan member hormat kepada atasan. Agar dapat mengenali teori Cooley maka akan di bicarakan hal-hal:
a.       Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer;
b.      Sifat hubungan[-hubungan primer;
c.       Kelomook-kelompok yang konkret dan hubungan-hubungannya primer.
a.                   Konsep Cooley mengenai hubungan saling kenal mengenal belum cukup untuk menerangkan persyaratan penting bagi adanya suatu kelompok primer. Syarat-syarat yang penting adalah pertama kelompok tersebut berdekatan satu dengan yang lainnya, kedua kelompok tersebut adalah kecil dn yang ketiga suatu kelanggengan hubungan antar anggota kelompok yang bersangkutan. Agar terjdi hubungan yang akrab individu harus saling mengenal secara fisik. Kenal mengenal secaar fisik member kemungkinan terbntuknya kelompok prier tapi hal itu ergantung dari kemungkinan yang ditentukan oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
Setiap masyarakat mempunyai norma yang mengatur, terkadang hal ini dapat menjadi penghalang bagi terjadinya hubungan tersebut. Norma tersebut memiliki persyaratan – persyaratan ideal yang tidak mungkin terpenuhi secara sempurna. Hubungan primer murni masih dapat ditemui pada masyarakat  yang msih sederhana hubungan organisasinya, tidak seperti kebanyakan di kota besar.
Factor – factor eksternal dapat mendorong timbulnya kelompok – kelompok tadi, contohnya perhimpunan mahasiswa.  keuntungan lain adalaengan hadirnya mahasiswa gairah untuk belajar dapat bertambah. Kebijaksanaan yang diambil pun  lebih matang karena semat didiskusikan baik buruknya.
COOLEY tidak mengemukakan secara khusus apa yang dimaksud dengan kelompok sekunder. Dan bahkan belum pernah mempergunakan istilah tersebut. Tetapi istilah tersebut biasa digunakan untuk menggambarkan apa yang menjadi buah pikirannya. Hanya dapat dikatakan bahwa segala sesuatu yang dikemukakan olehnya untuk kelompok primer dapat dilihat kebaikannya. Kelompok sekunder adalah kelompok – kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tidak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Pembatasan tersebutkurang memuaskan karena walau bagaimanapun besarnya suatu kelompok social, pasti kelompok tersebut harus memenuhi persyaratan yang berlaku bagi kelompok primer, misalnya ada kesamaan tujuan, dan kelanggengan dalam batas – batas tertentu. Suatu bangsa merupakan suatu kelompok sekunder tetapi memiliki pula beberapa ciri kelompok primer. Dengan demikian lebih tepat untuk membedakannya dari sudut hubungan atau interaksi social yang membentuk struktur kelompok social yang bersangkutan.
Jelas bahwa hubungan antar manusia tidak mungkin semata – mata didasarkan atas kontrak semacam itu. Pasti harus ada rasa kesetiaan dan pengabdian terhadap kelompok – kelompok serta pola prilaku yang berlaku dalam kelompok tersebut. Oleh karena itu adanya kelompok primer merupakan syarat mutlak terbentuknya kelompok sekunder. Dapat disimpulkan bahwa syarat – syarat dan sifat kelompok primer dan kelompok sekunder saling mengisi dan dalam kenyataan tidak dapat dipisahkan secara mutlak.
Dalam kelanjutan pertumbuhan sosiologi kedua pengertian itu telah didudukkan pada perbandingan yang sebenarnya, yaitu bahwa kedua jenis kelompok tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan saling melengkapi dalam kenyataan.
Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
 Menurut Charles Horton Cooley, dalam bukunya Social Organization ( 1909 )kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu kelompok primer adalah pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara adat, baik berdasarkan ikatan kedaerahan maupun hubungan darah. Contoh marga di Sumatera, trah di jawa dan suku di Papua
Dalam kelompok primer terdapat interaksi sosial yang lebih intensif dan lebih erat diantara mereka dari pada kelompok sekunder. Dalam kelompok primer terjadi hubungan yang face to face group, yaitu kelompok sosial yang anggotanya sering berhadapan muka antara astu dengan yang lainnya dan saling mengenal dari dekat, sehingga saling berhubungan lebih erat.
Peranan kelompok primer dalam kehidupan individu besar sekali karena karena di dalam kelompok inilah individu berkembang dan dididik sebagai mahluk sosial. Di dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok, belajar bekerjasama dengan individu lain,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompoknya.
Contoh kelompok primer adalah, keluarga, rukun tetangga,kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar dsb. Sifat interaksi dalam kelompok primer ini bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
Yaitu pengelompokan anggota-anggota masyarakat yang terorganisir secara sistematis untuk tujuan-tujuan tertentu.. Kelompok sekunder tersebut biasa dinamakan perkumpulan atau asosiasi.
Contoh kelompok sekunder antara lain; Koperasi, Perseroan Terbatas / PT, Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI ),Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia ( PSSI).

Kelompok sosial dapat dibedakan juga berdasarkan kelompok formal dan kelompok informal. Inti perbedaannya, bahwa kelompok formal adalah kelompok yang berstatus resmi sedangkan kelompiok informal adalah kelompok yang tidak berstatus resmi.
Dalam kelompok formal terdapat pembagian tugas yang jelas, perbedaan peran sosial dan hierarkhi tertentu, serta norma pedoman tingkah laku bagi para anggotanya dan konvensi-konvensinya. Sebaliknya pada kelompok informal ciri-ciri tersebut kurang begitu jelas.
Di dalam suatu kelompok resmi atau sekunder yang serba besar mungkin pula terbentuk kelompok infotmal yang terdiri atas beberapa orang atau beberapa keluarga, yang mempunyai pengalaman bersama danyang bersifat interaksinya berdasarkan saling pengertian yang lebih mendalam karena pengalaman dan pandangan-pandangan yang sama.

1 ulasan:

  1. thx, bermanfaat, lengkap banget, tugas saya jdi selesai...




    visit back hariansianang.blogspot.com

    BalasPadam